Sabtu, 07 Mei 2011

Aku yang Menulis Cerita

Wahai engkau yang tengah menulis cerita
Berbaringlah di sini di ranjang moksa dan hampa
Cumbuilah rembulan yang molek bagai seorang putri raja
Karena itu adalah hadiah Tuhan yang katanya mulia

Wahai engkau yang tengah menulis cerita
Matikan saja lentera renta di tengah kita
Gantikan ia dengan pekatnya gulita
Sebab kerjap cahayanya tinggal menunggu Izrail sang pencabut setiap nyawa

Wahai engkau yang tengah menulis cerita
Sejuta rakaat telah kaurajut dalam bayang asa
Untaian sujud pun telah kaujulur hingga ujung lidah senja
Namun tetap engkau hanya bisa menulis cerita
Dalam khidmat
Dalam kesabaran

Medan, 07 Mei 2011
(Episode Hidup Si Pengukir Sejarah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar